Dejian Zeng Lulusan Sarjana Hanya Jadi Buruh Pabrik Apple
Dejian Zeng Lulusan Sarjana Hanya Jadi Buruh Pabrik Apple
Mata Bergadang - Dejian Zeng menghabiskan 12 jam sehari untuk mengumpulkan iPhone di pabrik komponen Pegatron milik Apple, Shanghai, China. Lulusan NTU Singapura ini sengaja bekerja sebagai pekerja pabrik selama kurang lebih dua bulan.
Ini adalah bagian dari proyek musim panasnya. Saat bekerja, dia menganalisis kehidupan para pekerja di sana, dan mengatakannya kepada masyarakat luas. "Yang saya lakukan hanyalah memasang sekrup yang menahan speaker di bagian belakang iPhone," begitu Zeng menggambarkan karyanya secara mendetail, "seperti berita Mata Bergadang, Selasa 27 April 2017
Pekerjaan yang terbilang sederhana ini dilakukan berulang-ulang selama 12 jam sehari. Dia memulai hari jam 7:30 pagi di dalam pabrik dan kembali ke asrama pada pukul 19.30. "Ini sangat membosankan karena hanya mengulangi pekerjaan yang sama terus-menerus," katanya. Gaji yang dia dapatkan selama sebulan sekitar 3.100 yuan atau 450 dollar AS (sekitar Rp 5,9 juta). Gaji itu termasuk lembur.
Karyawan hanya diberi cuti seminggu sekali pada hari Minggu. Salah satu hal yang mengejutkan Zeng adalah perlakuan para manajer atau atasan terhadap para pekerja. Menurutnya, pekerja sering diperlakukan tidak manusiawi.
"Berteriak kepada para pekerja adalah rutinitas di pabrik," katanya.
Pegatron mengerti bahwa bekerja sebagai buruh mereka membutuhkan mentalitas yang kuat. Jika Anda tidak tahan, itu bisa menjadi pekerja bunuh diri. Untuk mencegahnya, Pegatron mendesain bangunan agar pekerja tidak bisa melompat turun.
"Ada semacam penghalang di jendela dan ruang terbuka ditutupi kawat sehingga pekerja tidak bisa melompat untuk bunuh diri," katanya.
Menurut Zeng, ada sekitar 70.000 pekerja berusia 18 hingga 30 yang bekerja di Pegatron saat berada di sana. Mereka tinggal di asrama pekerja yang bertebaran di beberapa titik, beberapa di dalam area pabrik dan beberapa di luar. Di satu ruangan, ada delapan pekerja yang tidur bersama. Mereka diberi kasur bertingkat dua, beberapa ada di atas dan ada juga yang turun.
"Di satu lantai, kita hanya memiliki satu kamar mandi (kamar mandi) dan kamar kecil (shared room) yang dimiliki oleh 200 orang, karena satu lantai berisi sekitar 20 ruangan," jelas Zeng.
Mau yang bikin melotot ??
ReplyDeleteImajinasi serasa di langit ke 7
yuk klik di bawah ini:
Cerita Sex
Cerita Hot
Cerita Dewasa
Cerita 17++